SKK Migas Siapkan 6 Strategi Kejar Target Produksi Minyak dan Gas
Unit Kerja Spesial Pekerjaan Hulu Minyak serta Gas Bumi (SKK Migas) menerakan enam taktik, supaya sasaran produksi siap jual atau lifting migas 2020 bisa terwujud. Sekarang ini ada dua rintangan yang ditemui industri migas yakni epidemi Covid-19 serta harga minyak rendah.
Akses Akun VIP Di Judi Bola Sbobet
Plt. Kepala Seksi Program serta Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih menjelaskan ke enam taktik ini adalah hasil pertimbangan dan dialog di antara SKK Migas serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
"Berdasar penilaian performa hulu migas selama saat epidemi Covid-19, kami sudah merangkum beberapa taktik yang visible untuk dilaksanakan di tersisa 4 bulan ke depan," kata Susana, di Jakarta (21/9/2020).
Taktik pertama yang digerakkan SKK Migas ialah optimisasi lifting dan menyingkat waktu planned shutdown lapangan penting migas yakni Lapangan Banyu Urip yang dioperasionalkan oleh ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL).
"Per 12 Agustus produksi Banyu Urip telah capai 228 ribu barel minyak /hari (bph). Kami sedang mengusahakan kekuatan lifting agar menampung peningkatan produksi itu. Kami bersama-sama EMCL mengupayakan supaya planned shutdown yang dilaksanakan di September ini bisa dilaksanakan dengan cara optimisasi, seputar 9 hari," tutur Susana.
Taktik ke-2 adalah lakukan akselerasi sebelas sumur pengeboran di Daerah Kerja Rokan pada Kuartal IV 2020. SKK Migas sekarang ini mengupayakan supaya Head of Agreement di antara Chevron Pacific Indonesia serta SKK Migas bisa selekasnya dituntaskan untuk fundamen penerapan pekerjaan pengeboran itu.
Mengenai taktik yang ke-3 adalah optimisasi penerapan gagasan kerja KKKS Pertamina EP. "Ini adalah hal yang perlu dapat direalisasi sebab andilnya benar-benar bermakna pada perolehan sasaran. "Kami mengharap supaya Pertamina EP bisa merealisasi semua program yang diperkirakan di tersisa tahun 2020", katanya.
Untuk strategi ke-4, SKK Migas serta beberapa KKKS mempersiapkan beberapa langkah agar menyelesaikan loyalitas program kerja, diantaranya bersama-sama KKKS PT Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu untuk lakukan 13 sumur yang belum dibor, KKKS Odira Karang Agung untuk lakukan 3 work over, serta KKKS Camar Resource Canada untuk lakukan reaktifasi basis.
Taktik ke-5 ialah lakukan optimisasi penyerapan offtaker gas. "Semenjak Juli 2020 resapan gas mulai bertambah karena menggelinjangnya kembali lagi perekonomian. Momen ini akan jejaki supaya beberapa buyer bisa menghisap gas sesuai kontrak yang ada", lebih Susana.
Sedang untuk taktik paling akhir, Susana sampaikan SKK Migas akan selekasnya lakukan eksperimen pola No Cure No Pay berkaitan untuk memperoleh penambahan produksi periode pendek. "FGD (Konsentrasi Grup Discussion) di antara SKK Migas, KKKS, serta penyuplai layanan tehnologi sudah dikerjakan pada 26 Agustus 2020. Beberapa kontraktor yang alami kendala dalam penerapan program kerja bisa selekasnya kerja sama juga dengan beberapa technology providers," ujarnya.
Dalam penghitungan SKK Migas, jika semua skrip itu berjalan maka meningkatkan lifting minyak dengan cara rerata tahunan sebesar 3.900 bph serta gas sebesar 70 juta standard kaki kubik /hari.